Minggu, 20 November 2011

teroris cinta

TERORIS CINTA
Di kala mentari pagi menyapa…dan setetes embun yang jatuh membasahi pagi, seperti biasanya Anis melangkah demi langkah untuk menuntut ilmu. Setelah sesampainya dia di sekolah tiba – tiba terdengar suara tut…tut…tut…yang berasal dari handphone Anis. Dengan tergesa-gesa dia membuka kotak masuk yang berisikan tulisan “Hay cewek boleh kenalan gak…???”. Hati Anis langsung tersentak setelah membaca pesan tersebut, dengan terburu-buru Anis membalas pesan tersebut yang berisikan “Siapa sich kamu…?”karena tiba – tiba ada guru yang datang ke kelas, Anis mengikuti pelajaran dengan tidak konsentrasi karena dia masih penasaran siapakah orang tersebut. Dalam hatin ia bertanya. Teng..teng….teng..terdengar suara bel istirahat. Dia tidak sabar membaca pesan dari orang misterius tersebut. Tapi orang tersebut tidak mau jujur tentang identitas dirinya sebelum Anis menyebutkan identitasnya terlebih dahulu. Berawal dari kejadian itu mereka sering berkirim-kirim pesan. Anis mengirim pesan kembali dengan kata-kata siapa sebenarnya kamu dan disuruh siapa…???? Si teroris membalas pesan dari Anis, dia mengaku say, dan dapat nomornya Anis karena ngacak. Anis tidak percaya begitu saja dengan pernyataan teroris tersebut, karena Anis mengira kalau Anis hanya dikerjain temennya yang satu kampung dengan Anis.
Tengk mentari mulai memanas, sepanas hati Anis yang kesal dengan teroris gila yang mengajak Anis kenalan. Detik demi detik berlalu, jarum jam telah menunjukkan angka 13:30 WIB. Anis bersiap-siap untuk pulang ke kos-kosan. Setibanya dia di kost-kosan, dia langsung menceritakan kejadian tersebut kepada sahabatnya yang bernama Anti. Setelah Anis bercerita semuanya akhirnya Anit member saran kepada Anis, “ya mungking orang tersebut memang ingin berkenalan dengan kamu, lalu Anis menjawab “aku tetap tidak percya karena aku takut teroris tersebut hanya mengerjai ku saja. Senja berlalu, bintang mulai menyapa keheningan malam terdengar kembali bunyi tut..tut…tut, Ansi langsung membuka pesan yang masuk, isi pesan tersebut sama seperti pesan yang dia terima kembali. Handphone Anis berbunyi terus-menerus bagaikan suara katak dipagi hari. Setiap handphonenya berbunyi Anis selalu mengankatnya tapi orang yang menyebut dirinya teroris cinta itu tidak mau membuka mulutnya sedikit pun. Hati Anis kesal sekali serasa bom yang mau meledak sampai – sampai Anis mengirim pesan yang sedikit kasar tetapi menggunakan bahasa inggris. Handphone kembali berbunyi, teroris tersebut membalas dengan kata-kata “ngga usah sombong, lu sok pnter aja..gue kan Cuma mau kenal aja.” Bintang dam bulan mulai lelah tetapi mereka tetap masih berdebat. Dikeheningan malam akhirnya perdebatan selesai, karena orang tersebut mengaku bernama Arief yang berasa dari semarang. Tapi dengan pernyataan tersebut Anis tetap tidak percaya dengan orang itu. Orang tersebut membalas kembali pesan Anis, “ jadi orang keras kepala banget, yang penting gue sudah jujur apa adanya, gue tidak ada tujuan lain gue hanya ingin berkenalan dengan lu.
Sinar metari mulai menyapa pagi kembali. Anis menceritakan kejadian tersebut kepada Anti, Anti memberi saran kepada Anis. “Nis percaya aja loe sama dia, mungkin memang dia beneran ingin berkenalan dengan kamu, dia kan sudah jujur tentang dirinya sendiri.” Anis mulai memikirkan saran yang diberikan Anit. Dalam hati nis berfikir “Mungkin benar dia ingin berkenalan dengan ku.” Anis masih bimbang dengan kejadian tersebut. Hari berganti hari, konflik mereda, Arief dan Anis mulai akrab. Hampir setiap hari Arief berkirim pesan menanyakan keadaan Anis. Anis mulai tersentuh dengan kata-kata dari Arief tapi kadang-kadang Anis merasa terganggu dengan keadaan tersebut, dampai-sampai dia enggan membalas pesan dari Arief. Tut…tut…tut…handphone Anis berbunyi kembali. Arief mengajak Anis untuk bertemu. Tapi Anis menolak ajakan dari Arief. Arief membalas dengan kata-kata yang sediit membuat Anis tersenyum sejennak. Pesan tersebut berisi “ Panas dan hujan adalah permainan musim, suka dan duka adalah permainan cinta, cinta tak perlu ketampananm, harta dan kecantikan tapi cinta hanya pelru kejujuran, percaya dan kesetiaan.
Anis teringat saat dia menginap di rumah sepupunya. Tiba-tiba ditengah malam. Tut..tut..tut…handphone Anis berbunyi, Anis langsung membuka kotak masuk yang berisikan “aku utus kupu-kupu ini tuk nemenin kamu bobo dan mengajak kamu terbang bersama mimpi yang Indah, good night….!!!” Saat dia membaca pesan tersebut dia merasa bersalah karena pernah memaki Arief, meskipun Anis sudah memaki Arief tapi Arief tetap mengirimi kata-kata yang indah buat Anis. Di kala senja menyapa handphone Anis berbunyi bagaikan katak dipagi hari, Anis kesal dan memaki Arief sampai-sampai Arief mengirim sebuah pesan yang berisi “zaman dahulu, seekor burung jatuh cinta pada bunga mawar putih, suatu hari burung itu menyatakan cintanya. Tapi mawar putih merasa bingung !! mawar putih berkata-kata aku tidak mencitaimu, burung tiap hari datang dan menyatakan cinta padanya akhirnya mawar putih berkata-kata aku akan mencintaimu saat aku menjadi merah-merah, kemudian burung-burung itu datang dan memotong sayapnya dan mencucurkan darahnya di atas mawar dan mawar itu berubah menjadi merah kemudian mawar itu menyadari betapa besarnya cinta burung itu, tapi itu semua suidah terlambat, karena burung itu telah pergi untuk selamanya. Jadi hormatilah perasaan orang yang mencintai kita, atau kamu akan kehilangan dia selamanya.
Setelah dia mengingat kejadian yang dulu, Anis merasa bersalah sekali. Tut..tut…tut…handphone Anis berbunyi kembali seperti biasa ada pesan baru dan Arief mau bilang sayang…!!!! Belum kesampaian, mo bilang rindu…!!! Hati jadi malu, mo bilang cinta…!!! Takut ada yang punya. Salam manis beserta madu, salam sayang kata I LOVE YOU. Salam rindu bisik I Miss You bukan maksud hati untuk merayu lalu Anis membalas pesan dan Arief, “Rief lebih baik kita berteman saja, lagian kita belum pernah bertemu. Belum mengenal karakter masing-masing mungkin ini jalan yang terbaik buat ita, karena subah persahabatan tak kenal kata putus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar