Senin, 31 Maret 2014

menikmati indahnya gunung Bromo

Tanggal 29 maret 2014,Bromo i’m coming.

Modal nekat ke bromo dan uang saku pas-pasan hahaha,maklum lah kantong mahasiswa.kami berangkat dari jogja sekitar pukul 11 siang dengan mobil yang kita sewa.awal perjalanan lancar-lancar saja,kalau gak salah pas di Ngawi kita kena tilang.tapi karena kita gak salah ya kita bebas.berjam-jam menempuh perjalanan akhirnya kita nyampai pukul 12 malam.malam itu juga kita nego harga buat nyewa jeeb,alhasil karena pas long weekend jadi mahal.akhirnya kita bayar 1.050.000.untungnya kita satu rombongan tujuh orang.karena kita modal pas-pasan jadi kita ngga sewa tempat buat tidur,jadi alternatifnya kita tidur di mobil.




Pukul 03.00 dini hari,kita berangkat naik jeeb untuk melihat indahnya sunrise di bromo.karena bromo dingin jangan sampai lupa bawa jaket,masker,kaos tangan,kaos kaki dan penutup kepala.kalau pun lupa masih banyak pedagang yang jualan kok.tapi yang jelas harga akan beda ya.setelah sampai ditempat tujuan,kita juga harus jalan beberapa meter menuju tempat untuk menunggu sun rise.gak tahu karena long weekend atau karena bromo sangat populer,yang nunggu sunrise udah kaya di pasar.karena kebetulan kondisi saya malam itu sedang sakit perut,jadi sangat menganggu banget.jadi,kalau mau ke bromo persiapkan fisik dengan matang dan jangan makan sembarangan alhasil jadi seperti saya.yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul,yes sun rise.tapi sayang karena banyak pengunjung,kita gak bisa menikmati sunrise dengan indah.semua orang yang disitu berebut mencari moment yang pas untuk mengabadikannya.

Sunrise,yang kurang sempurna



Gunung batok adalah pemendangan yang sangat menakjubkan setelah gagal menikmati sunrise,gunung yang diselimuti awan tebal yang membuat mata saya terkagum-kagum disepanjang perjalanan.

Foto gunung batok



Menuju tempat ke dua,yaitu kawah gunung bromo.sampai di tempat,gunung masih tertutup kabut.tapi setelah kita mendekat wow..ternyata yang ngantri di tangga bahkan di jalan yang menuju tangga,antrian sudah mengular.
Foto antrian di tangga




Beh,perut kosong otomatis cari makan dulu dong sebelum mendaki.yang saya tahu sih disini gak menemukan pedang nasi rata-rata pedangang menjual mie instan semua dan yang jelas harga akan jauh lebih mahal dari yang biasa kita beli.mending kalau bisa bawa jajan sendiri lebih murah dan lebih bersih hehehe,yang penting jangan lupa air mineral.semangat 45 mendaki bromo,menuju kawah bromo.oh iya,pendakian menuju kawah bromo juga bisa menyewa kudu.tapi kalau buat saya lebih enak dengan jalan kaki walapaun capek,juga bisa menikamati pemandangan.kasian juga melihat kudanya yang sepertinya kecapean.karena saya bukan tipe orang yang pemberani,jadi lebih memilih ngantri lewat tangga dibandingkan lewat jalan alternatif tapi rada berbahaya.baru beberapa melangkah eh ada pemberitahuan kalau belerang naik dan berbahaya,semua orang kecewa.termasuk kita.kita patah hati dari kawah bromo,patah hati.ibaratnya sih kalau saya belum patah hati banget karena baru beberapa langkah,tapi teman-teman saya yang tinggal selangkah lagi mencapai puncak patah hatinya akut.

Setelah gagal move on,dari kawah bromo kita di ajak ke padang savana,yang kata orang ada bukit teletabis nya.dipasang savana ini tempatnya enak buat guling-guling,ijo dan banyak rumpu-rumputnya.nikmatilah padang savana dengan berbaring sebentar,nikmati indahnya alam yang ada.kalau yang biasa narsis jangan lupa foto-foto disini juga.


Tempat terakhir yang kita kunjungi adalah pasir berbisik,kalau menurut saya seperti bentangan lautan pasir tapi enak dilihat.mungkin disebut pasir berbisik karena kalau ada angin seperti ada suara yang berbisik.kalau mau ke bromo lebih baik mengajak banyak teman biar gak terlalu mahal biayanya.



Terima kasih bromo,telah menyuguhkan pemandangan yang luar bisa.walaupun kita tidak bisa menikmatinya dengan indah dan diberi bumbu kekecewaan.semoga saya bisa berkunjung ke bromo kembali.see you again,bromo.

pasir berbisik



narsis sedikit haha